- Back to Home »
- Konfigurasi Bios
Posted by : Fidela Valiant
Minggu, 05 Mei 2013
BIOS adalah program yang berfungsi mengatur dan mengkonfigurasi system
komputer yang disimpan dalam chip BIOS. BIOS kepanjangan dari ( Basic
Input Output System ).
Nah itu tadi baru pengenalan BIOS sekarang kita masuk ke materi langsung aja CEKIDOT,...
BIOS (Besic
Input Output System) adalah program yang berfungsi mengatur dan
mengkonfigurasikan system computer, yang disimpan dalam sebuah chip Bios.
Chip
BIOS yang banyak digunakan yaitu :
1. Award
BIOS
2. AMI BIOS
3. PHOENIX
Langkah-
langkah mengatur (seting BIOS)
A.Langkah-langkah
masuk ke Bios
1. Hidupkan
Komputer
2. Tekan
Tombol Del berulang kali pada saat booting
3. Muncul
menu utama BIOS
B.Langkah-langkah
seting BIOS
Dari gambar
diatas dapat kita lihat menu utama dari Award Bios yang akan kita uraikan satu
persatu.
1.
Standart CMOS Setup
Menu untuk
mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam,
harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
- Date : Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
- Time : Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
- Harddisk : Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
- Drive A, Drive B : Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
- Video : Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
- Halt On : Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.
2.
BIOS Features Setup
Menu untuk
mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti :
mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
- Virus Warning : Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
- CPU Internal Cache : Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
- External Cache : Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
- Quick Power On Self Test : Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses lebih singkat dan cepat
- Boot Sequence : Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A
- Swap Floppy Drive : Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
- Boot Up Floppy Seek : Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
- Boot Up Numlock Status : Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
- Boot Up System Speed : Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
- Security Option : Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
- OS Selector for Dram : > 64 MB Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
3.
Chipset Feature Setup
Menu untuk
mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya
timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara
keseluruhan.
4.
Power Management Setup
Menu untuk
mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat
energi komputer.
- HDD Power Down : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
- VGA Active Monitor : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
5.
PNP/PCI Configuration
Menu untuk
konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6.
Integrated Pheriperals
Menu untuk
mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat
terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk
controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non
aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
7.
Load Setup Defaults
Menu untuk
meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil
dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
8.
Supervisor Password
Menu untuk
membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan
proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat
mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak
dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor
atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
9.
User Password
Menu untuk
membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan
tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain,
sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password
akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user
atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
10.
IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk
mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type,
Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port
yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
11.
HDD Low Level Format
Menu untuk
melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan
fasilitas ini.
12.
Save & Exit Setup
Menu untuk
menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari
setup BIOS.
13.
Exit Without Saving
Menu untuk
mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari
setup BIOS.
Ada beberapa
cara untuk masuk ke Setup BIOS yaitu diantaranya :
AMI
BIOS : Del
AwardBIOS :
Ctr1+A1t+E sc
Esc
Del
PhoenixBIOS
: Ctrl+Alt+Esc
Ctr1+A1t+F 1
Ctrl+Alt+ S
Ctr1+Alt+Enter
Ctrl +Alt+ F
11
Ctr1+Alt+Ins